Rabu, 06 Juni 2012

Akuntansi Internasional



PERBEDAAN AKUNTANSI INTERNASIONAL  DENGAN AKUNTANSI LAIN
Akuntansi Internasional
n  Yang dilaporkan adalah perusahaan multinasional (multinational company – MNC).
n  Operasi transaksi melintasi batas-batas negara.
n  Pelaporan ditujukan kepada pengguna yang berlokasi di negara selain negara perusahaan.
Tiga Bidang Cakupan Akuntansi Internasional
  1. Pengukuran.
  2. Pengungkapan.
  3. Auditing.
Sejarah Akuntansi Internasional
-  Italia (abad ke-14 dan 15). Digunakan sistem Double bookeeping Entry.
-  Dari “pembukuan ala Italia”, beralih ke Jerman membantu para pedagang zaman  Fugger dan Kelompok Hanseatik.
-  Filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan.
-  Aparat pemerintah Perancis menemukan keuntungan dan diterapkan dalam sistem perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
-  Sistem Double bookeeping Entry mempengaruhi kepentingan bisnis negara Inggris dan koloninya.
-  Tahun 1850 di Skotlandia terbentuk suatu komunitas profesi akuntan publik.
-  Tahun 1870 di Inggris juga lahir suatu komunitas profesi akuntan publik.
-  Dari Inggris praktek akuntansi menyebar ke seluruh Amerika Utara dan wilayah persemakmuran.
-  Sistem akuntansi Belanda masuk ke Indonesia.
- Sistem akuntansi Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan Afrika.
- Sistem akuntansi Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia, dan Rusia.
- Abad ke-20 Akuntansi tumbuh di Amerika Serikat dan menjadi suatu disiplin ilmu di Universitas.
- Setelah PD-II, sistem akuntansi semakin pesat tumbuh di dunia barat, terutama Jerman dan Jepang.
Trend Akuntansi Internasional
-          Akuntansi banyak digunakan diberbagai negara, tetapi masing-masing negara menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum nasional.
-          Terakhir, hingga saat ini terus diupayakan untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan Auditing menjadi AKUNTANSI GLOBAL
Peran Akuntansi dalam Perdagangan  dan Arus Modal
  1. Mempelajari Akuntansi Internasional merupakan salah satu upaya mengurangi perbedaan cara pandang terhadap akuntansi.
  2. Semua negara cenderung mengurangi hambatan perdagangan dan pengendalian modal/investasi.
  3. Kemajuan IT menyebabkan perubahan yang radikal dalam sistem ekonomi, produksi dan distribusi.
Pertumbuhan dan Penyebaran Operasi Perusahaan Multinasional
Perdagangan saat ini tidak lagi hanya bersifat bilateral atau regional, tetapi benar-benar sudah bersifat global. Permasalahan akuntansi semakin nyata dalam kegiatan ekspor import, yaitu akuntansi untuk transaksi valuta. Saat ini menjadi hal yang lazim perusahaan mendirikan sistem manufaktur dan distribusi di luar negeri (afiliasi) atau usaha patungan (aliansi strategis). MNC (multinaional corporation) mencari lokasi investasi di negara-negara yang sedang berkembang. Sebuah perusahaan MNC dituntut membuat laporan ke seluruh investor (pemilik) domestik maupun internasional. Manajer dan akuntan perusahaan MNC harus mempertimbangkan banyak aspek dalam laporan keuangan konsolidasi, seperti: GAAP, lingkungan sosial ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, sistem perpajakan, dan sebagainya dan menghasilkan fenomena kompetisi global yaitu etisi global mendorong akuntansi internasional berperan penting dan Standar baru yang melampaui batas-batas negara menjadi hal yang wajar digunakan.

PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Standar dan praktek akuntansi masing-masing negara merupakan hasil interaksi faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya.Faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
  1. Sumber pendanaan
  2. Sistem hukum
  3. Perpajakan
  4. Ikatan politik dan ekonomi
  5. Inflasi
  6. Tingkat perkembangan ekonomi
  7. Tingkat pedidikan
  8. Budaya
Pendekatan terhadap perkembangan Akuntansi.
-          Pendekatan  makro ekomomi
-          Pendekatan mikro ekonomi
-          Pendektan independen
-          Pendekatan yang seragam
Sistem Hukum: Akuntansi Hukum Umum dan Hukum Kode
-          Akuntansi dalam negara-negara hukum umum memiliki karakteristik berorientasi pada “penyajian wajar”, transparan, full disclousure, dan pemisahan antara akuntansi keuangan dan pajak.
-          Akuntansi dalam negara-negara hukum kode memiliki karakteristik berorientasi pada legalistik, tidak membiarkan pengungkapan dalam jumlah kurang, dan kesesuaian antara akuntansi keuangan dan pajak.
Sistem Praktek: Akuntansi Penyajian Wajar vs Kepatuhan Hukum
Alasan hilangnya perbedaan tingkat nasional:
  1. Banyak perusahaan telah listing di bursa saham di luar negera asal.
  2. Tanggung jawab pembentukan standar akuntansi beralih dari pemerintah ke sektor swasta yang profesional dan independen, seperti di Jerman dan Jepang.
  3. Pasar saham sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh di seluruh dunia.

STANDAR AKUNTANSI DAN PENETAPAN STANDAR
Alasan utama perbedaan praktek akuntansi dengan standar.
  1. Hukuman terhadap ketidakpatuhan terhadap ketentuan akuntansi lemah dan tidak efektif.
  2. Perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak dari yang seharusnya.
  3. Beberapa negara memperbolehan perusahaan mengabaikan standar akuntansi jika operasi dan posisi keuangan tersaji lebih baik.
  4. Beberapa negara, standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan perusahaan, bukan laporan konsolidasi.
KOMPARATIF AKUNTANSI
Lima anggota Uni Eropa (EU) :
  1. Republik Ceko
  2. Perancis
  3. Jerman
  4. Belanda
  5. Inggris
Komparatif dengan Indonesia
  1. Jumlah penduduk Cina 1,29 miliar dengan GDP $1.159 miliar. Ekspor – Impor sangat rendah terhadap GDP, hal ini menunjukan Cina sebagai negara tertutup. Income per Kapita $900.
  2. Taiwan posisinya bertolak belakang dengan Cina. Sektor perdagangan memberi kontribusi signifikan. Income per kapita $12.660.
  3. GDP, jumlah penduduk dan Ekspor Impor Republik Ceko lebih rendah dari pada Meksiko, tetapi Income per Kapita kedua negara hampir setara, yaitu $5.530 dan $6.150.
Sistem Akuntansi Nasional – RR Cina
Di RRC negara mengendalikan kepemilikan, sehingga hak menggunakan dan mendistribusikan alat produksi berlaku secara kaku. Perekonomian Cina disebut perekonomian hibrid (campuran), karena orientasi kendali pemerintah dan swasta berjalan bersama.
Sistem Akuntansi Nasional – Republik Ceko
Akuntansi di Ceko telah berubah beberapa kali pada abad ke-20. Akuntansi dianggap tidak terlalu penting, sehingga L/K tidak diaudit secara independen. Perkembangan Akuntansi condong ke dunia barat.
Sistem Akuntansi Nasional – Taiwan
Taiwan memiliki beberapa industri strategis yang kepemilikannya oleh negara, tetapi sekarang pemerintah perlahan-lahan melakukan privatisasi. Banyak perusahaan dimiliki oleh keluarga pengendali, tetapi kapitalisasi oleh Bursa Efek sangat besar.
Sistem Akuntansi Nasional – Meksiko
Bursa efek Meksiko memang terbesar ke-3 di Amerika Latin, tetapi banyak perusahaan lebih menyukai hutang. Walaupun banyak perusahaan  dikontrol oleh keluarga, tetapi Meksiko berkomitmen terhadap IAS/IFRS.

Pelaporaan dan pengungkapan
Perkembangan Pengungkapan
  1. Pengungkapan Sukarela.
  2. Ketentuan Pengungkapan.
  3. Debat Pelaporan Keuangan SEC AS.
Praktek Pelaporan dan Pengungkapan
  1. Pengungkapan Informasi yang Melihat Masa Depan.
  2. Pengungkapan Segmen.
  3. Laporan Arus Kas dan Arus Dana.
  4. Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial.
  5. Pengungkapan Khusus Bagi Pengguna L/K Non-Domestik dan atas Prinsip yang Digunakan.
  6. Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan.
  7. Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui Internet.
Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara-Negar Pasar Berkembang
Para investor menuntut informasi yang tepat waktu dan kredibel. Regulator merespons dengan membuat ketentuan pengungkapan lebih ketat melalui upaya pengawasan dan penegakan aturan. Pengungkapan laporan tahunan perusahaan perusahaan di negara berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel, hingga terjadi krisis ekonomi tahun 1997. Studi tahun 1990-an tingkat Pengungkapan dan kualitas laporan negara berkembang lebih rendah dibadingkan negara maju. Jumlah Auditor di negara berkembang lebih rendah dibadingkan negara maju. Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer adalah Meskipun pengungkapan sangat dipengaruhi biaya, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela tetap semakin meningkat di seluruh dunia Manajer perusahaan yang tingkat pengungkapannya rendah harus berupaya meningkatkan karena memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan, Misalnya, pengungkapan segmen dan rekonsiliasi ternyata memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan.
Sudut pandang terhadap Akuntansi Inflasi
  1. Beberapa negara mencoba metode akuntansi inflasi yang berbeda-beda.
  2. AS pada tahun 1979 melalui FSAB mengeluarkan SFAS 33 tentang pelaporan keuangan dan perubahan hargadan SFAS 89 melaporkan pengaruh atas harga yang berubah.
  3. Inggris melalui ASC menerbitkan SSAP 16 untuk metode pelaporan akun-akun yang disesuaikan karena inflasi.
  4. Akuntansi inflasi di Brasil menentukan bahwa penyesuaian inflasi aktiva permanen dan ekuitas disajikan bersih dan terpisah dengan laba kini.
Badan Standar Akuntansi Internasional
  1. International Accounting Standards Board (IASB) menyatakan dalam International Accounting Standards (IAS) 29 tentang Pelaporan Keuangan dalam Perekonomian Hiperinflasi.
  2. Perusahaan yang melakukan pelaporan harus mengungkapkan: Fakta, Kerangka dasar penilaian aktiva, Identitas dan tingkat indeks harga, dan Keuntungan/kerugian moneter.
Transaksi Mata Uang Asing
Perspektif Transaksi Tunggal
Penyesuaian nilai tukar diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap akun transaksi dan penyelesaianya merupakan satu peristiwa tunggal.
Perspektif Dua Transaksi
Penagihan piutang dalam krona dianggap sebagai peristiwa terpisah dari penjualan yang menyebabkan timbulnya piutang.
Perkembangan Akuntansi Translasi
Sebelum 1967
Praktek akuntansi perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research Bulletin (ARB) No. 4 yang kemudian terbit kembali sebagai Bab 12 ARB No. 43.

1965 – 1975
Menurut ARB No. 43, persediaan boleh ditranslasi dengan kurs historis, Hutang jangka panjang ditranslasi dengan kurs kini. Accounting Board Opinion No. 6 tahun 1965 membolehkan mentranslasi hutang piutang dengan kurs kini.

1975 – 1981
Untuk mengakhiri polemik translasi, FASB mengeluarkan FAS No. 8 tahun 1975 yang mengharuskan menggunakan translasi temporal dan keuntungan/kerugian translasi dan transaksi harus diakui sebagai laba/rugi selama periode perubahan nilai tukar.

1981 – Kini
FASB mengundang komentar publik yang tidak puas atas FAS No. 8. Akhirnya terbitlah Statement of Financial Accounting Standards No. 52 tahun 1981.


HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL
Peristiwa Penting Penentuan Standar Akuntansi Internasional
1959 – Jacob Kraayenhoft, pendiri firma akuntan di Eropa mendorong dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
…………………………
1973 – International Accounting Standard Committee (IASC) didirikan.
2001 – International Accounting Standard Board (IASB) menggantikan IASC.
Dan seterusnya
Organisasi Internasional Pendorong Harmonisasi Akuntansi
  1. International Accounting Standard Board (IASB).
  2. Komisi Uni Eropa (EU).
  3. Organisasi International Komisi Pasar Modal (IOSCO).
  4. International Federation of Accountant (IFAC).
  5. Kelompok kerja ahli pemerintah PBB dalam ISAR dan UNTACD.
  6. Kelompok kerja dalam OECD.

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Peluang dan Tantangan Analisis Lintas Batas
  • Analisis keuangan lintas batas mencakup berbagai wilayah yurisdiksi, Sejumlah negara berbeda dalam praktek, kualitas Pengungkapan, sistem hukum/UU, cara, sifat dan resiko usaha.
  • Kualitas informasi berhubungan erat dengan kredibilitas perusahaan Sehingga banyak negara berupaya keras memperbaiki ketersediaan dan kualitas informasi mengenai perusahaan publik.
  • Globalisasi pasar modal, kemajuan IT dan kompetisi, bursa efek, dan peningkatan kegiatan perdagangan merupakan kekuatan untuk memperbaiki praktek pelaporan keuangan perusahaan.
  • Globalisasi mendorong analisis domestik semakin kurang relevan. Ketergantungan satu sama lain semakin tinggi dan tidak ada perusahaan yang bisa menghindar dari peristiwa global.

Akuntansi Internasional


AKUNTANSI INTERNASIONAL




Slide
POKOK BAHASAN & TIU
SUB POKOK BAHASAN DAN TIK

1
PENDAHULUAN

Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa
akan dapat menjelaskan Apa yang dimaksud dengan akuntansi internasional dan pengaruhnya terhadap kebijakan sektor keuangan dan pasar modal global.

Setelah mengikuti pertemuan ke satu, mahasiswa dapat:
-          Menjelaskan dan memahami Bagaimana Akuntansi Internasional berbeda dengan akuntansi lainnya.
-          Menjelaskan dan memahami Bagaimana Akuntansi Internasional terbagi menjadi tiga bidang yg luas.
-          Mengetahui sejarah dan Akuntansi Internasional dan trend kebijakan sektor keuangan nasional.
-          Memahami peran akuntansi dalam bidang usaha dan pasar modal global.


2
PERKEMBANGAN DAN KLASIFIKASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa
akan dapat menjelaskan tentang perkembangan dan klasifikasi akuntansi internasional.


Setelah mengikuti pertemuan ke dua, mahasiswa dapat:
-       Mengidentifikasi dan menjelaskan faktor mempengaruhi perkembangan dunia akuntansi.
-       Mengetahui pendekatan perkembangan akuntansi dalam ekonomi yang berorientasi pasar.
-       Mengidentifikasi negara yang dominan dalam perkembangan praktek akuntansi.
-       Memiliki pengetahuan dasar klasifikasi akuntansi dan bisa membandingkannya.
-       Menjelaskan perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum dan negara mana yang dominan penerapannya.
-       Mengetahui isu penting perbedaan antara penyajian wajar dan kepatuhan terhadap hukum.

3
AKUNTANSI KOMPARATIF
(Bagian I dan II).

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa dapat menjelaskan sistem akuntansi masing-masing negara.

Setelah mengikuti pertemuan ke tiga dan empat, mahasiswa dapat:
-          Mengidentifikasi istilh standar akuntansi dan penentuan standar.
-          Memahami kenapa praktek akuntansi berbeda dengan standar yang ditentukan.
-          Mengetahui sistem akuntansi di negara-negara maju.
-          Mampu mengidentifikasi persamaan dan perbedaan sistem akuntansi di negara-negara maju.

4
PELAPORAN DAN PENGUNGKAPAN

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa
bisa menjelaskan pengukuran, pelaporan dan berbagai pengungkapan keuangan perusahaan internasional.

Setelah mengikuti pertemuan ke lima, mahasiswa dapat:
-          Menjelaskan bagaimana praktek pengungkapan akuntansi dipengaruhi oleh perbedaan tata-kelola keuangan perusahaan di suatu negara.
-          Memahami persoalan-persoalan penting yang mempengaruhi keputusan manajemen untuk membuat pengungkpan keputusan.
-          Mengidentifikasi tujuan pengungkapan akuntansi dalam pasar ekuitas.
-          Memahami perbedaan mendasar praktek pengungkapan keuangan perusahaan dalam berbagai aspek.

5
TRANSLASI MATA UANG ASING
(Bagian I dan II).

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa dapat menjelaskan berbagai konsep Translasi Mata Uang Asing.

Setelah mengikuti pertemuan ke enam dan tujuh, mahasiswa dapat:
-          Membedakan translasi dan konversi antar mata uang asing.
-          Memahami istilah-istilah dalam translasi mata uang asing.
-          Mengetahui perbedaan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
-          Menghitung keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing.
-          Memahami pengaruh penggunaan berbagai metode translasi mata uang asing terhadap laporan keuangan.
-          Melakukan evaluasi dan memilih metode translasi mata uang asing terbaik sesuai kondisi usaha dan pasar uang.
-          Memahami hubungan antara translasi mata uang asing dengan inflasi.

6
PELAPORAN KEUANGAN DAN PERUBAHAN HARGA
 
Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa
dapat menjelaskan tentang inflasi dan dampak perubahan harga pada akuntansi internasional.

Setelah mengikuti pertemuan ke delapan dan sembilan, mahasiswa dapat:
-          Memahami mengapa laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga.
-          Mengetahui istilah-istilah akuntansi inflasi dan memahami pengaruh penyesuaian harga terhadap laporan keuangan.
-          Menentukan perbedaan model akuntansi biaya terkini dan konvensional.
-          Menjelaskan perbedaan akuntansi inflasi di AS, Inggris, dan Brasil.
-          Memahami pelaporan keuangan dalam perekonomian hiperinflasi.
-          Mengetahui apakah dolar konstan atau biaya kini lebih baik untuk mengukur pengaruh inflasi.
-          Definisi penurunan ganda (double dip) dan menjelaskan cara penangannya.

7
HARMONISASI AKUNTANSI INTERNASIONAL

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa
dapat menjelaskan konsep dasar dan perbedaan standar
akuntansi dan harmonisasi antar negara.

Setelah mengikuti pertemuan ke sepuluh, mahasiswa dapat:
-          Memahami perbedaan harmonisasi dan standarisasi yang berlaku dalam standar akuntansi.
-          Menjelaskan pro dan kontra harmonisasi standar akuntansi internasional.
-          Memahami arti rekonsiliasi dan pengakuan bersama (timbal balik) terhadap perbedaan standar akuntansi.
-          Mengidentifikasi organisasi yang mempromosikan hormonisasi dan memiliki peran penting dalam penetapan standar akuntansi internasional.
-          Mendeskripsikan pendekatan baru Uni Eropa dan mengaitkannya dengan integrasi pasar keuangan Eropa.

8
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa
dapat menjelaskan tentang mekanisme dan kesulitan analisa laporan keuangan internasional.
Setelah mengikuti pertemuan ke sebelas, mahasiswa dapat:
-          Memahami kesulitan-kesulitan analisis strategi bisnis internasional dan strategi dasar untuk pengumpulan informasi.
-          Menjelaskan langkah-langkah analisis akuntansi.
-          Memahami pengaruh analisis akuntansi terhadap akuntansi antar negara dan kesulitannya dalam memperoleh informasi yang diperlukan.
-          Mengenali mekanisme untuk mengatasi perbedaan prinsip akuntansi antar negara.
-          Memahami kesulitan dan kelemahan dalam analisis laporan keuangan internasional.
-          Memahami bagaimana menggunakan www untuk memperoleh informasi penelitian perusahaan.

9
PERENCANAAN DAN KENDALI MANAJEMEN

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa dapat menjelaskan permasalahan dan penanganan bisnis perusahaan multinasional.
Setelah mengikuti pertemuan ke duabelas, mahasiswa dapat:
-          Menyatakan empat dimensi dalam pembuatan model bisnis.
-          Memahami perbedaan antara konsep biaya standar dan kaizen.
-          Mengukur perkiraan kembalian investasi luar negeri.
-          Memahami proses perhitungan biaya modal perusahaan multinasional.
-          Memahami masalah dan kerumitan dalam merancang sistem pengendalian keuangan dan informasi perusahaan multinasional.
-          Mampu menganalisa varians nilai tukar.
-          Memahami kesulitan khusus dalam merancang dan melaksanakan sistem evaluasi kinerja perusahaan multinasional.
-          Mengetahui cara mengatasi pengaruh inflasi dan fluktuasi nilai tukar terhadap pengukuran kinerja perusahaan multinasional.

10
MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa
dapat menjelaskan tentang berbagi aspek dalam mengelola berbagai resiko keuangan internasional.

Setelah mengikuti pertemuan ke tigabelas, mahasiswa dapat:
-          Mengidentifikasi komponen-komponen utama resiko mata uang asing.
-          Mengetahui tugas dalam mengelola resiko mata uang asing.
-          Mendefinisikan dan menghitung resiko translasi.
-          Mendefinisikan dan menghitung resiko transaksi.
-          Mengetahui perbedaan resiko akuntansi dan resiko ekonomi.
-          Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan perlakukan akuntansi yang diperlukan.
-          Memahami masalah akuntansi dan pengendalian, terkait dengan manajemen resiko nilai tukar mata uang asing.

11
PENETAPAN HARGA TRANSFER DAN PERPAJAKAN INTERNASIONAL

Setelah mengikuti bab ini, mahasiswa
dapat menjelaskan tentang metode dan tujuan pajak dan harga transfer di perusahaan multinasional.
Setelah mengikuti pertemuan ke empatbelas, mahasiswa dapat:
-          Mendefinisikan konsep dasar perpajakan internasional.s
-          Memahami konsep keterkaitan pajak dengan laba dari luar negeri.
-          Memahami alasan terhadap kredit pajak luar negeri.
-          Menjadi peka terhadap perencanaan pajak internasional dalam perusahaan multinasionl.
-          Mengetahui variabel-variabel dalam penentuan harga transfer internasional.
-          Memhaami masalah mendasar dalam metode pengalihan harga.

Referensi:
  1. Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
  2. Choi, Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku 2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.